Senin, 06 April 2009

Guru yang Paling Berharga

Allahumma Shalli 'Ala Muhammad wa Alihi, wa Ashhabihi Ajma'in.

Sungguh hebat ciptaan Allah yang bernama manusia. Dia bisa melakukan apa yang tidak bisa dilakukan mahluk lain. Pantas saja Malaikat iri pada Adam AS, ternyata manusia diberikan kelebihan yang tiada kira. Tapi tahukah anda apa rahasia dibalik kehebatan manusia? Kenapa mahluk Allah yang terbuat dari tanah dan begitu lemah bisa menjadi sosok mahluk yang begitu amat hebat dan menakjubkan? Ternyata rahasianya adalah manusia mau belajar. Belajar pada pengalaman; baik ataupun buruk; pengalaman sendiri ataupun orang lain.

Sebagaimana yang kita ketahui, Adam pernah diusir oleh Allah dari surga karena melawan perintah-nya. Lalu apa yang dilakukan Adam setelah pengusiran, dia bertaubat dan terus meminta ampun kepada Allah dengan tiada hentinya. Taukah anda kenapa Adam mau bertobat kepada Allah? Hal itu karena sifat dasar dari pada manusia adalah mau belajar dari pengalaman, baik pengalaman itu terasa pahit ataupun manis. Tapi di pihak lain, syaitan mahluk terlaknat yang telah jelas-jelas menentang perintah Allah setelah mendapat murka dari-Nya justru dia semakin menentang. Hal itu terjadi karena tabi'at syaitan itu sendiri sangat keras, angkuh dan tidak mo mengalah. Hal inilah yang membedakan antara manusia dengan musuhnya; syaitan. Dan karena perbedaan itulah akhir cerita dari pada keduanya pun berbeda. Manusia yang senantiasa mau belajar dari pengalamannya Allah janjikan dengan surga-Nya. Sementara, Syaitan yang tidak pernah mau belajar dari pengalamannya Allah janjikan dengan siksa neraka-Nya yang amat pedih. Cukuplah bagi manusia apa yang menimpa Adam sebagai bapaknya menjadi sebuah pengalaman dan guru yang sangat berharga. ketika ingin melakukan maksiat kepada Allah. Ingatlah betapa pedihnya teguran yang diberikan Allah kepada Adam dan Hawa.
Nabi bersabda; "Orang yg beruntung adalah yang hari ini lebih baik dari hari kemarin . Orang yg merugi adalah org yg hari ini sama saja dengan hari kemarin. Sedangkan orang yg hari ini lebih buruk dari hari kemarin termasuk org yg celaka" (kama qola), naudzubillah..

1 komentar:

  1. Ass...
    Betul saya setuju dengan pendapat anda bahwa yang dimaksud dengan "orang yang beruntung" dalam Hadits Nabi adalah orang yang mo belajar dari pengalaman'y. Dan dalam tatanan realita'y, orang yang beruntung adalah orang yang selalu berbuat untuk yang lebih baik.

    BalasHapus